Kupas Peran Pemuda dalam Pemilu dan Demokrasi, Ketua HMI Enrekang Ajak Generasi Muda Melek Demokrasi
kab-enrekang.kpu.go.id -- Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Enrekang kembali melanjutkan program edukatifnya melalui Podcast Diksi (Diskusi Pemilu dan Demokrasi), kali ini dengan tema “Peran Pemuda dalam Pemilu dan Demokrasi.”
Episode kali ini menghadirkan Mahmud, Ketua Umum Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Enrekang, yang berbagi pandangan dan pengalaman seputar pentingnya peran pemuda dalam menjaga nilai-nilai demokrasi. Dalam perbincangan, Mahmud menegaskan bahwa pemuda bukan hanya pemilih, tetapi penentu arah masa depan bangsa.
“Kalau hanya sebatas jadi penonton, arah masa depan bangsa kita tidak akan efektif. Dengan jumlah yang besar, pemuda wajib proaktif dalam proses demokrasi,” tegasnya.
Mahmud juga menyoroti kenyataan bahwa suara pemuda kerap belum sepenuhnya didengar dalam pengambilan keputusan politik.
“Pemuda seringkali hanya dijadikan basis suara, tapi jarang dilibatkan dalam kebijakan strategis. Padahal gagasan dan inovasi anak muda bisa memberi warna dalam pembangunan,” ujarnya.
Berbagi pengalaman pribadinya, Mahmud mengenang momen pertama kali mencoblos yang kala itu belum berkesan karena minimnya pemahaman tentang pemilu.
“Dulu kami hanya ikut-ikutan tanpa tahu maknanya. Sosialisasi belum sampai ke pelosok, akses internet pun terbatas. Tapi dari pengalaman itu, saya belajar pentingnya edukasi politik sejak dini,” katanya.
Ia juga menyampaikan bahwa tantangan terbesar bagi pemuda dalam berpartisipasi politik adalah keterbatasan dukungan dan sumber daya. Namun, menurutnya semangat untuk berbuat baik harus tetap dijaga.
“Kerja-kerja baik pasti ada jalannya. Tantangan bukan alasan untuk berhenti berkontribusi,” tambahnya.
Menyinggung soal apatisme anak muda terhadap politik, Mahmud menganggap hal itu sebagai dampak dari ketidakpercayaan terhadap praktik politik yang sering jauh dari idealisme.
“Kita sering lihat tontonan politik yang tidak mendidik. Janji tinggal janji, akhirnya masyarakat merasa percuma ikut politik,” ujarnya jujur.
Namun ia menekankan, solusi utama ada pada perbaikan sistem dan kolaborasi antara lembaga, termasuk KPU dan organisasi kepemudaan.
“Perlu pendekatan yang sederhana dan rutin, seperti edukasi politik lintas komunitas. Kalau bisa, KPU menggandeng organisasi pemuda lewat kerja sama formal atau MoU agar sosialisasi makin luas dan efektif,” sarannya.
Mahmud juga menilai KPU Kabupaten Enrekang sudah berada di jalur yang tepat dalam menjangkau generasi muda.
“Langkah KPU sudah bagus, tinggal ditingkatkan lagi agar lebih maksimal. Program seperti festival demokrasi atau lomba konten kreatif bisa jadi cara menarik minat anak muda,” ujarnya penuh semangat.
Menutup obrolan, Mahmud menyampaikan pesan inspiratif kepada seluruh pemuda.
“Sebagai pemuda, kita punya peran besar untuk kemajuan bangsa. Di tanganmu arah masa depan Indonesia ditentukan. Satu suara pemuda bisa menentukan nasib negeri ini.” katanya.
Untuk informasi, Podcast Diksi yang diproduksi oleh KPU Kabupaten Enrekang ini menjadi ruang baru bagi publik untuk belajar tentang demokrasi dan inklusivitas dalam pemilu. Melalui diskusi ini, KPU berharap kesadaran masyarakat terhadap hak politik penyandang disabilitas semakin meningkat, serta menjadi langkah nyata menuju pemilu yang ramah, adil, dan setara untuk semua.(*)